Musik Untuk Kecerdasan Anak

Musik adalah salah satu media untuk mengekspresikan diri. Alat musik sudah ditemukan ribuan tahun lamanya. Dahulu, alat musik yang sering dimainkan adalah alat musik ritmis dimana tidak mengenal nada dan hanya menyesuaikan ketukan. Contoh alat musik ritmis adalah drum, gendang, tabuhan, dan lain-lain. Setelah itu, alat musik melodis mulai ditemukan. Seiring berkembangnya zaman, orang-orang mulai tertarik untuk mendengarkan musik secara profesional.

Masa-masa ini dimulai saat musik klasik berjaya seperti era Bethoven, Bach, Chopin, dan lain-lain. Para bangsawan serta masyarakat menengah ke atas bersedia membayar untuk menikmati pertunjukkan musik. Sejak saat itu, berbagai macam konser terus dilaksanakan hingga sekarang meskipun konsepnya sudah berbeda. Era musik klasik umumnya alat musik saja yang dimainkan, tanpa vokal. Sekarang, dari sebuah lagu rata-rata alat musik sebagai pengiring vokal.

Selain untuk mengekspresikan diri, musik juga berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Sebuah penilitian menyebutkan anak yang sedari kecil sudah akrab dengan musik memiliki kecerdasan yang lebih tinggi serta lebih peka terhadap lingkungannya. Penasaran? Berikut ulasannya.

Pengaruh Musik untuk Kecerdasan Anak

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Peran orang tua sangat besar terutama pada kecerdasan anak. Oleh karena itu, sedari dalam kandungan ibu harus mengkonsumsi vitamin dan juga gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi. Tahukah anda ternyata semenjak dalam kandungan anak sudah bisa didekatkan dengan musik. Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah ketika tidur menyetel lagu musik klasik.

Penelitian menunjukkan anak yang didengarkan musik klasik sejak dalam kandungan secara rutin ternyata lebih peka terhadap lingkungan dan juga memiliki kecerdasan yang baik. Perlu anda ketahui kalau musik klasik tidak melulu berkaitan dengan hal-hal horor ataupun hantu. Banyak juga musik klasik yang memiliki nuansa ceria. Saat anak menginjak usia 1-3 tahun, di sinilah masa-masa emas tumbuh kembang anak. Ajak anak untuk berinteraksi dengan musik seperti bernyanyi, menari, dan bermain instrumen.

Anda bisa mengenalkan musik lewat lagu anak-anak. Selain itu, ajak anak untuk menari, hal ini bisa membantu anak mengikuti tempo. Bermain alat musik juga tidak kalah seru, pilihkan alat musik yang memang khusus untuk anak sehingga buah hati anda lebih senang untuk memainkannya. Hal-hal kecil seperti ini ternyata mampu membuat anak lebih cepat beradaptasi dengan musik dan juga lebih peka terhadap nada. Dampak positifnya adalah anak akan menjadi lebih cepat tanggap ketika menghadapi sesuatu dan juga lebih peka terhadap lingkungan ketika terjadi perubahan.

Bagaimana Cara Mengajarkan Musik pada Anak?

Ada berbagai cara untuk mengajarkan anak anda musik. Usia yang baik mengenalkan musik secara sungguh-sungguh pada anak antara 6-10 tahun. Anak-anak lebih cepat belajar dan menyerap informasi dari pada orang dewasa. Oleh karena itu, usia tersebut sangat cocok jika anda ingin mengajarkan anak bermain musik. Beberapa instrumen yang direkomendasikan adalah ukulele dan keyboard. Karena fisik anak masih terlalu kecil untuk bermain gitar, ukulele menjadi pilihan yang tepat. Anda bisa mulai mengajarkan kunci dasar.

Ajarkan dengan senang hati dan sambil bermain. Setelah anak mulai mengerti, anda bisa memulai dengan praktik mengiringi lagu. Dengan begitu anak akan terbiasa mendengar nada dan tempo. Jika dilakukan secara terus menerus anak bisa menentukan sendiri nada dasar apa yang harus diambil ketika mendengar vokal. Untuk sampai tahap ini tentu saja dibutuhkan latihan secara konsisten.

Bagaimana jika anda sendiri juga tidak bisa bermain musik? Anda bisa mencari guru untuk mengajarkan anak atau mengikutkannya les musik. Sekarang banyak sekali tempat les musik dengan harga terjangkau. Di sana anak juga bisa bertemu dengan teman-teman baru sehingga pergaulan anak juga lebih luas. Di tempat les musik biasanya akan ada agenda akhir kursus dimana akan diselenggarakan konser dengan pemain anak-anak yang mengikuti kursus.

Tentu saja sebagai orang tua anda pasti bangga melihat anak anda tampil. Tampil di depan umum sambil bermain instrumen musik tentu membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tentu sangat bagus untuk memupuk rasa percaya diri anak sehingga tidak akan takut untuk naik ke panggung. Sebagai penutup, anda tetap harus mengutamakan kesenangan anak. Jika anak terlihat seperti tidak senang atau tidak tertarik, jangan dipaksa. Memaksakan kehendak pada anak justru membuatnya semakin benci hal tersebut.

Anda bisa mulai pendekatan musik dari sisi lain. Misal, menunjukkan beberapa grup musik terkenal atau mengajak anak menonton konser musik. Hal-hal seperti juga bisa menumbuhkan minat anak pada musik. Bagaimanapun juga, jika anda melihat anak anda memiliki bakat di bidang musik jangan sampai sia-sia. Asah terus bakatnya sampai matang sehingga anak kelak bisa memanfaatkan bakat yang dimiliki. Fakta menarik tentang musik pada anak adalah rata-rata orang cerdas dan orang yang bisa bicara berbagai bahasa bisa bermain setidaknya satu instrumen musik.